
Pada kesempatan kali ini saya akan sedikit membahas tentang sahabat saya sendiri. Bukan sahabat saya yang pernah mengalami galau akut itu, bukan! Tapi sahabat saya yang terkenal ke-wolesan-nya. Nama aslinya adalah Aris Martanto, tapi kebanyakan orang memanggilnya dengan sebutan Python. Saya sendiri selama menjadi temannya juga tidak pernah tahu kenapa ia dipanggil dengan sebutan Python. Malah di kalangan adik-adik tingkat
Selama hampir lima tahun saya
bersahabat dengannya. Dulu ketika awal masuk kuliah, saya masih ingat betul,
penampilan yang lebih mirip dengan preman dengan codet bekas luka di pipinya,
membuat tampilannya terlihat sangar. Namun setelah kenal lama, ternyata
orangnya jauh dari kesan preman. Orang yang sangat supel, humoris dan lain-lain
pokoknya lah.
Selama bersahabat dengannya banyak hal yang bisa diambil pelajaran dari
sikap-sikapnya. Dan melalui tulisan ini pula saya akan menjelaskan beberapa hal
yang perlu Anda ketahui tentang Python. Barangkali akan sedikit subjektif,
namun ada baiknya jika kalian perlu mengetahui hal ini. Harapan saya kalian
semua dapat belajar dari sahabat saya, Python.
Orang yang rajin
Python adalah orang yang sangat
rajin, bukan hanya soal rajin kuliah, namun juga rajin menjaga kebersihan kamar
kos. Setiap saya main ke kosnya, kosnya selalu terlihat bersih untuk ukuran
cowok. Jauh dari kesan brak-bruk. Sapu dan kain pel sudah menjadi senjatanya
sehari-hari. Soal kuliah? Jangan ditanya lagi, bahkan karena terlalu rajin, ia
pernah sekelas dengan (hampir semua angkatan, terutama angkatan dibawahnya. Di luar
modusnya untuk sekelas dengan adik-adik tingkat yang (sedikit) unyu-unyu. Namun
juga ingin membahagiakan kedua orangtunya dengan IPK bagus, niatnya.
Orang yang ontime
Diantara teman-teman futsal, bisa
dibilang Python adalah orang yang paling ontime.
Di saat teman-teman yang lain belum sampai lapangan, ia sudah datang terlebih
dahulu. Ketika saya sampai di tempat futsal, saya sering melihat dia datang
paling awal. Sambil menunggu menikmati kopi atau teh panas ditemani rokok
gudang garamnya. Namun dia hanya ontime
ketika futsal ding, ketika ada kegiatan lain, dia selalu menjadi orang yang
paling akhir kedatangannya. Sering ketika akan hendak bepergian harus menunggu
dia terlebih dahulu. Dan alasan yang membuat saya terkadang tak masuk akal
adalah “Sik, sak ududan ndhisek” atau dalam bahasa Indonesianya, "Sebentar,
menghabiskan satu batang rokok dulu."
Orang paling woles sedunia
Saya adalah saksi hidup, bahwa python
adalah orang yang paling woles sedunia. Betapa tidak, ngerjain tugas H-1 itu
sudah hal yang biasa, terkadang python malah ngerjain tugasnya pas hari H.
Bahkan ketika hendak ujian validasi, saya membantu mempersiapkan segala hal
diperlukan namun ia tetap pada posisi yang santai-santai saja. Padahal saya
tahu betul, malamnya ia tidak belajar. Dan puncak kewolesannya ketika mau
sidang skripsi, malamnya malah main futsal kemudian dilanjutkan dengan
nongkrong di HIK. Sedangkan saya? yang kebetulan jadwal sidang kami di hari
yang sama, sudah panik stadium empat, sampai sms dosen saja saya jawab dengan
(sangat) tidak sopan, karena saking paniknya.
Orang yang humoris sekaligus supel
Orang yang pernah berkumpul dengan
python, eh bukan kumpul kebo lho ya, maksud saya nongkrong bareng dengan python,
pasti akan terbawa dengan candaannya. Bahkan hal yang sangat sepele pun ketika
dibawakan dengan ciri khas Pyhton menjadi sebuah lelucon yang membuat kita
semua terbawa bareng. Entah itu sedang nongkrong bareng, sedang main futsal
bareng maupun di dalam mobil saat perjalanan jauh. Python mampu membuat susasna
yang awalnya sunyi senyap bahkan kalau ada suara jangkrik, hanya akan terdengar
krik-krik saja, menjadi penuh canda tawa. Selain humoris, python juga orangyang
sangat supel, baik itu dengan sesama cowok maupun dengan lawan jenis. Berteman
bukan hanya dengan satu angkatan, namun antar angkatan. Dari angkatan senior
sampai dengan yuniornya.
Orang yang setia kawan
Dulu waktu ujian sidang
skripsi, kebetulan jadwal kami di hari yang sama, kebetulan doesn penguji saya
adalah dosen pembimbing Python. Karena jadwal bentrok, python dengan sangat
legowo melukir jadwal sidang dengan saya. Saya sangat berterim kasih dengan
python saat itu.
Orang yang Ikhlas
Ketika wisuda sudah di depan mata.
Python mengalami musibah di mana ia harus rela menunda ceremonial wisuda selama satu semester. Hal itu terjadi karena kekurangan jumlah SKS, sebagai syarat
kelulusan. Namun demikian ia tetap ikhlas menjalani kuliah satu semester lagi,
dan tentu juga harus merogoh kocek lagi untuk biaya satu semester.
Saya kira cukup lah saya memfitnah
python dengan segala kebaikannya itu. Beberapa hari yang lalu saya bermain di
kosannya dan sekedar berbagi cerita tentang pengalaman kami. Ia sudah resign dari posisi sebelumnya sebagai HRD, dan sekarang mencoba
dengan profesi baru sebagai sales
marketing. Bagi saya terlalu prematur bagi python dalam mengambil keputusan
itu. Namun nampaknya ia sudah yakin dengan pilihannya. Sebagai sahabat saya
hanya bisa men-support dan mendoakan
kebaikan untuknya. Semoga ini adalah pilihan karir yang tepat. Semoga sukses,
Python!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar