![]() |
Saya, Nanda dan yang kemana-mana sering bareng sama Nanda pffft :-p |
Kemaren teman saya Nanda Satriawan,
mahasiswa semester akhir angkatan 2009 yang kini tubuhnya semakin subur,
karena mengalami metamorfosis dari size XL menjadi XXL sudah melaksanakan
sidang pendadarannya. Hal yang sama juga saya harapkan kepada teman-teman yang
lain agar segera menyusulnya. Amin
Nanda adalah salah satu teman saya,
Mahasiswa yang hingga saat ini masih aktif ngampus. Buat kuliah? Tentu saja
tidak. Karena Nanda berani ke kampus hanya ketika malam hari, karena kalau
siang dia malah tidur. Tentu dia hanya ingin bermain game online sambil
mengerjakan skripsi kalau pas khilaf dengan fasilitas koneksi internet
kecepatan dewa di kampus mesen. Selain itu Nanda adalah manusia yang mencoba
untuk menjadi cool namun terkesan kemlinthi. Hobi maen basket, meski
mainnya sih nggak jago-jago bener sebenarnya, mungkin dia adalah salah satu
penganut doktrin, “cowok cool itu harus nampak jago main basket”. Mungkin ini
lho!
Nanda selain juga hobi main basket,
dia juga seorang gamer. Rajin ke
kampus buat cari teman buat main game.
Bagi Nanda kuliah itu nomor dua, game
nomor satu, setelah itu mbribik sana-
mbribik sini, dan barulah sisanya
mengerjakan skripsi, itupun kalau pas khilaf. Jadi ketika saya mendengar Nanda
akan sidang skripsi, sebagai teman saya ikut seneng juga.
Ohiya sampai lupa lupa, Nanda
juga pernah menjadi simpatisan yang gagal untuk dijadikan kader militan salah satu partai politik, karena
kita semua tahulah, politik tidak seperti halnya dengan bermain game virtual. Gimana Nda? Masih tertarik
lagi nggak? Mumpung sebentar lagi Pilkada lho? hahahaha
Awalnya saya mau menghadiri prosesi
sidangnya, atau paling tidak sekedar memberi dukungan moral kepadanya sebelum
masuk ke dalam ruang penghabisan (baca; ruang sidang). Namun apa hendak dikata,
saya tidak pandai dalam hal membagi waktu, hingga bahkan hanya sekedar memberi
dukungan via BBM atau Wassap saja tak mampu, dimaklumi ya Nda, paketan internet
saya kebetulan lagi habis. Hehehe J Tolong dimaafkan ya Nda, kita masih plend kan?
Ada dan tidak adanya saya juga tidak
berarti apa-apa buat kelancaran sidangmu kan Nan? Kecuali orang yang tidak
datang itu adalah orang yang sering kamu antar-jemput, kemudian sering kemana-mana
bareng. Dan orang itu, yang tas cariernya saya pinjam ketika naik ke merbabu. Orang
yang pernah bareng-bareng sama kita waktu naik ke lawu itu lho. Halah, yang
pagi-pagi sudah bikinin nasi goreng buat kita itu lho Nan. Cieeee, hahahahaha
Sudah lah Nan, kali ini saya tidak
akan mem-buly kamu, hahahaha karena
sudah terlalu banyak kehidupan ini yang bukan hanya perlu kita tangisi, tapi
juga untuk kita tertawakan. Sekali lagi, Selamat atas sidang skripsimu ya Bro,
jangan terlalu terlena dengan euphoria
sidang Nan. Ibarat bermain game, masih
ada beberapa misi untuk menyelesaikan seluruh permainan tersebut. Apalagi
ketika aturan baru mengenai kelulusan. Bahwa mahasiswa bisa dikatakan lulus dan
tidak harus membayar beban uang semester lagi ketika sudah menyelsaikan revisi.
Jangan menunggu deadline dua bulan
untuk revisi skripsimu, habiskan sisa-sisa semangatmu untuk revisi, ndang
kelar, gek ndang rabi Nan, eh kerja ding. Hehehehe
Selamat yan Nan, kapan kita naik ke merapi Nan?
Tulisan ini dibuat atas dasar kesengajaan dan kesadaran penuh penulisnya,
jika ada hal-hal yang tidak mengenakan, itu murni salah saya selaku penulis.
Dan kalau tidak terima mari kita selesaikan secara jantan. Terserah mau di
warung sederhana seberang kampus, warung ijo atau tempat kita biasa sarapan
dulu. Karena lelaki Sejati menurut saya, adalah lelaki yang mengakui
kesalahannya dan mentraktir adalah ucapan permintaan maaf.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar