Saat manusia diraja antara
Kenangan dan harapan
Apakah yang ada di antara?
Mimpi atau nyata hanya rasa
Menuju gelisah dalam pengembaraan
Pencarian berjanji setia
Maka tertunduk aku
Melihat semesta hina diriku
Menutup dengan senyum dan cerita bangga
Aku tidak bisa lari dari masa lalu
Dan tidak mampu menahan laju masa
Bagaimana aku harus terbiasa
Suara matahari dan hujan berpadu
Kucoba menuruni waktu
Dalam angin kusampaikan rindu
Kepada hujan kulayangkan laraku
Kau hanyalah rasa yang tidak selesai
Harapan yang hancur tanpa datang badai
Inginku membunuhmu saja dan pergi
Tidak mau lagi melihat dan merasakan ini
Apa daya, aku hanya penerima rasa
Tidak ada kuasa mencabutnya
Aku hanya bisa berharap ia pergi
Sejauh dan seluntur warna daun kering
Aku ingin menjadikanmu mimpi
Agar aku bisa bangun
Aku ingin membuatmu tak berarti
Agar aku tidak lagi ragu
Bisakah?
Apakah tidak ada rasa yang bisa hilang?
Bisakah?
Apakah aku terlalu benci hingga cinta?
Apakah aku terlalu lemah untuk mencintai
Apakah aku terlalu kufur untuk dicintai
Apakah aku terlalu hancur untuk kembali
Apakah aku tidak lagi mampu memberi
Oh matahari, salahkah aku tidak mampu melawanmu?
Apakah aku memang hanya lahir untuk sakit?
Benarkah malam tidak lagi ada untukku
Aku lelah bersama dengan sendiri
Tahukah, aku mencintaimu
Entah bagaimana aku mencintaimu
Aku bukan ingin melupakanmu
Aku hanya ingin selesai denganmu
Selesaikanlah rasa dalam hatiku
Oleh segala rasa sakit yang dibawa angin rindumu
Selesaikanlah wahai kasihku
Agar aku bisa pergi tanpa harus bernafas dengan kenanganmu